Tuesday, October 25, 2016

Putri Berias ( Cerita Rakyat dari Musi Rawas )

Sumber : Geoogle


Konon ceritanya di daerah Terawas, hiduplah seorang putri

yang cantik luar biasa. Rambutnya yang panjang terurai, bulu
mata yang lentik, mata yang bersinar seperti bintang, kulit halus
bak pualam, membuat setiap orang yang melihatnya terkagum-
kagum. Selain cantik putri tersebut juga pandai menari. Anehnya
setiap tarian yang dibawakannya adalah tarian dengan gerakan-
gerakan berias. Oleh sebab itulah putri itu dinamakan Putri
Berias.(Puteri Berhias)
Kecantikan Putri Berias, kelembutan dan gemulainya
ketika menari, tersohor sampai ke telinga raja. Sehingga
bagindapun tertarik untuk melihat putri yang cantik tersebut.
Disampaikannyalah niatnya tersebut kepada Hulubalang.
“Hulubalang, aku ingin sekali melihat Putri Berias itu.
Menurut orang, dia cantik luar biasa. Apakah benar dia adalah
putri yang turun dari kayangan. Katanya dia sangat pandai
menari” Kata Raja suatu hari.
“Betul baginda, aku juga mendengar demikian” Jawab
Hulubalang takzim.
”Aku sangat ingin melihat purti itu Hulubalang. Dapatkah
Hulubalang membawa putri yang cantik itu ke istana?” Nada Raja
sangat penasaran. Hulubalang berfikir sejenak. Beliau mencari
akal bagaimana caranya agar dapat membawa Purti Berias itu ke
hadapan raja.
”Bagaimana kalau kita adakan pesta rakyat. Kita undang semua
pejabat kerajaan tetangga. Kita suguhkan dengan tari-tarian yang
berasal dari pelosok negeri. Termasuk Putri Berias kita undang
untuk menari di sini” Kata Hulubalang kemudian.
”Aha...!! Tepat sekali Hulubalang. Aku sangat setuju!” Suara raja
gembira.
Singkat cerita, raja pun memerintahkan rakyatnya
mempersiapkan panggung yang besar untuk para penari.
Diumumkanlah ke pelosok negeri bahwa akan ada pesta rakyat.
Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Banyak undangan kerajaan
yang datang. Pendududuk dari pelosok negeri pun berduyun-
duyun untuk menyaksikan pesta yang sangat meriah dialun-
alun kerajaan. Tari-tarian yang indah pun ditampilkan oleh dara-
dara yang manis dari pelosok negeri.Tepuk tangan gemuruh
melihat penampilan mereka yang elok. Tak ketinggalan Putri
Berias pun ikut meramaikam pesta tersebut.
Seperti biasa sebelum tampil Putri Berias akan berias sehari
semalam sambil membaca berbagai mantra agar
penampilannya maksimal;
“Ooiii….matraku, mantra bepuyang..
Puyang sunting dusun lame
Wajahku bak petri bayang
Karne becahaye bak bulan purname..”
Demikian kata Putri Berias. Maka wajahnya berubah menjadi
semakin bersinar karena mantranya. Semua yang melihat kecil,
tua, muda, akan suka dan kagum padanya.
.Tibalah giliran Putri Berias yang tampil. Ketika Putri Berias
muncul dengan lenggak-lenggok, lemah gemulai, semua mata
terpukau melihatnya. Putri berias menari dengan indah. Tarian
Putri Berias berbeda dengan gerakan tari pada umumnya.
Gerakan gerakan menyisir rambut, memotong kuku, memakai
bedak, dan lain sebagainya diperagakannya dengan gerakan-
gerakan yang indah. Tidak saja karena gerakan tariannya yang
elok, namun parasnya yang cantik membuat orang tidak
percaya kalau dihadapan mereka adalah manusia yang tengah
menari.
“Cehk…cehk…cehk….Cacam!! Tidak salah kata orang.
Purti Berias ini memang cantik luar biasa” Baginda berdecak
kagum.
“Waaw!! Luar biasa…cantik sekali…” Kata seorang
tamu.
“Ayah…aku ingin penari itu jadi istriku Ayah…” Kata
seorang pangeran yang datang undangan pada perhelatan itu.
“Kalau dia tidak mau putraku? Bagaimana? Apakah kau
dapat menerima? Kata Baginda”
Lalu ada lagi seorang pangeran menyampaikan hasratnya
kepada ayahandanya..
“Bak, alangkah anggon deretu bak . Ku egam nian
ngen ye Bak. Ye pecak ian nari. Baak…bak..cepat bak, ku nak
minta kawin..!” Kata seorang pangeran yang langsung jatuh
cinta melihat Putri Berias.
”Nak...kutuju ian men ie galak jadi soma nga. Tapi
mun ie dak agam ngan ngah...ape ngah dak kecik ati nak?”
Jawab seorang tamu ragu.
Ternyata tidak satu dua yang jatuh hati dengan putri berias.
Banyak raja dan pangeran terpukau dan tertarik padanya.
Akhirnya, ketika ada kesempatan. Sang raja menyampaikan
keinginan anaknya. Tapi apa jawab Putri Berias?
“ Saya akan terima lamaran tersebut, silahkan
pangeran datang ke Bulan” jawab Putri Berias. Tahulah raja,
kalau Putri Berias menolak lamarannya. Mana mungkin manusia
sanggup ke Bulan?. Hari berganti hari, bulan berganti bulan,
tahun berganti tahun. Putri Berias belum juga punya suami.
Namun kecantikannya tidak pernah berkurang. Hingga akhirnya
Putri Berias pulang kembali ke kayangan. Sehingga manusia
hanya bisa menikmati kecantikannya di muka bumi, dengan
memandang bulan. Wajah Putri Berias, persis ketika bulan
purnama.Terang bercahaya.

No comments:

Post a Comment